Rabu, 20 Februari 2019

Perahu Nelayan Hand Line Tuna Di Cimpu, Kabupaten Luwu yang di Operasikan di Teluk Bone

Perahu Nelayan Hand Line Tuna Di Cimpu, Kabupaten Luwu yang di Operasikan di Teluk Bone
 
Buntu Matabing Kabupaten Luwu

Buntu Matabing Kabupaten Luwu

Senin, 21 Januari 2019

Kamus Kelautan Perikanan

  1. Abrasi adalah proses pengikisan yang terjadi akibat ombak/gelombang pantai atau yang juga disebabkan oleh aktivitas manusia di sekitar wilayah pantai. 
  2. Baku mutu air laut adalah ukuran batas atau kadar makhluk hidup, zat, energi atau komponen yang ada atau harus ada dan/atau unsur pencemar yang ditenggang keberadaannya di dalam air laut.
  3. Biota adalah tumbuhan dan satwa di suatukawasan. 
  4. Budidaya laut adalah cara pemeliharaan hewan dan tumbuhan laut seperti berbagai jenis ikan laut, udang-udangan, kerang-kerangan dan berbagai jenis rumput laut, di suatu tempat dengan menggunakan metode tertentu.
  5. Cadangan mineral adalah konsentrasi komoditi mineral yang dapat di manfaatkan secara ekonomis dan hukumiah dapat diproduksi.
  6. Cadangan terbukti adalah sumber daya mineral terukur yang berdasarkan studi kelayakan tambang semua faktor yang terkait telah terpenuhi, sehingga penambangan dapat dilakukan secara ekonomik. 
  7. Cagar alam di perairan adalah kawasan suaka alam di perairan yang karena keadaan alamnya mempunyai kekhasan biota tertentu dengan ekosistemnya, atau ekosistem tertentu yang perlu dilindungi.
  8. Dataran pasang surut adalah daerah yang terletak diantara pasang tertinggi dan surut terendah. 
  9. Daerah perlindungan laut adalah daerah pesisir dan laut yang meliputi terumbu karang,hutan mangrove, lamun, atau habitat lainnya yang secara hukum dilindungi sebagian atau semua lingkungan disekitarnya.
  10. Ekosistem adalah kesatuan komunitas tumbuh-tumbuhan, hewan, organisme, dan non organisme lain serta proses yang menghubungkannya
    dalam membentuk keseimbangan, stabilitas, dan produktivitas. 
  11. Ekosistem mangrove adalah satu-satunya jenis tanaman tingkat tinggi yang sangat berhasil mendiami daerah intertidal yang merupakan pertemuan antara daratan dan lautan. Hutan mangrove secara spesifik mendominasi daerah pesisir di sepanjang pantai tropis sampai sub-tropis (Clough,1982). Ekosistem mangrove memiliki fungsi signifikan baik dilihat dari aspek atau nilai ekologi, lingkungan, maupun sosial ekonomi, seperti mempertahankan
    kualitas air di kawasan pantai; melindungi pantai dengan mengurangi dampak dari badai, gelombang, dan banjir; berfungsi bagai daerah pemijahan dan tempat makan berbagai jenis ikan (komersial dan lokal); merupakan tempat makan berbagai hewanhewan laut baik yang bersifat identik maupun pelagis serta berbagai jenis burung; dan dapat berfungsi sebagai sumber bahan atau produksi kayu (English et. al., 1997).