Senin, 17 Desember 2018

Sumberdaya Perikanan Di Teluk Bone: Yellowfin Tuna

(Teleah diterbitkan pada Harian Palopo Pos Edisi 19 Desember 2018)

Salah satu sumberdaya perikanan Teluk Bone yang mempunyai nilai ekonomis penting adalah ikan Tuna Sirip Kuning (Thunnus Albacares) yang juga biasa dikenal dengan nama Tuna Madidihang atau di pasar internasinal lebih dikenal dengan Yellowfin Tuna.  Ikan ini termasuk golongan ikan pelagis besar yaitu ikan yang hidupnya berada pda kolom air permukaan sampai pada kedalaman 200m.  Pada umunya ikan pelagis hidup bergerombol (schooling) dalam melangsungkan kehidupannya baik pada saat beruaya, mencari makan maupun pada saat melakukan pemijahan.  Daerah penyebarannya sangat luas meliputi daerah tropis sampai pada perairan subtropis.  Ikan jenis ini menjadi target penangkapan bagi nelayan indonesia baik oleh nelayan tradisonal maupun nelayan modern karena memiliki nilai ekonomis yang tinggi, dan pangsa pasar ekspor yang luas.  

Ikan Yellowfin dapat dideskripsikan sebagai berikut: Tubuh berbentuk cerutu, , mempunyai dua sirip punggung (sirip depan yang biasanya pendek dan terpisah dari sirip belakang).  Mempunyai jari-jari sirip tambahan (finlet)  dibelakang sirip punggung dan sirip dubur.  Sirip dada terletak agak keatas, sirip perut kecil, sirip ekor bercagak agak kedalam dengan jari-jari menyokong menutup seluruh ujung hipural.  Tubuh tertutup oleh sisik kecil, berwarna agak tua dan agak gelap pada bagian atas tubuhnya, sebagian besar memiliki sirip tambahan berwarna kuning cerah dengan bagian pinggiran berwarna gelap. 

Yellowfin Tuna merupakan komoditas ekspor Indonesia ke berbagai negara tujuan di dunia.  Ekspor ikan Yellowfin Tuna dari Indonesia ditujukan kebebagai negera seperti Amerika, Inggris, Jepang dan lain sebagainya.  Yellowfin Tuna diekspor dalam bentuk segar, beku dan kaleng.  Ikan Tuna segar merupakan bahan baku untuk makanan jenis Sashimi dan Susi. Ikan Yellowfin Tuna merupakan sumber devisa yang sangat tinggi.  Pada tahun 2015 Indonesia berkontribusi 16% dari produksi ikan tuna dunia. dengannilai Ekspormencapai USD500 setara dengan Rp 6,8 Triliun. Dengan demikian, Tuna merupakan sumber penghidupan yang menjanjikan bagi nelayan Indonesia. 
Tingginya kebutuhan ikan tuna dunia sehingga ikan ini menjadi buruan para nelayan baik nelayan skala besar maupun nelayan skala kecil.  Tingginya permintaan ikan tuna tersebut menyebabkan intensitas penangkapan semakin tinggi pula. Semakin tingginya upaya penangkapan dapat menyebabkan stok perikanan menurun yang pada akhirnya akan berpengaruh pada jumlah hasil tangkapan yang dihsilkan oleh nelayan.  Diperkirakan dalam kurun waktu 3 – 10 tahun kedepan ikan Tuna akan mengalami kepunahan jika tidak dilakukan pengelolaan yang baik dan benar atau pengelolaan yang bertanggungjawab (kkp.go.id, 2017).  

Teluk Bone sebagai salah satu wilayah perikanan dalam Wilayah Pengelolaan Perikanan Indonesia (WRRRI) 713 bersama dengan 3 perairan lainnya Selat Makassar, Laut  Flores dan Laut  Bali, merupakan salah satu daerah penangkapan Ikan Yellowfin Tuna.  sentra Nelayan Tuna di Luwu terletak Cimpu dan Murante Kecamatan Suli dan Bone Puteh Kecama Larompong Selatan.  Nelayan Cimpu dan Bone Puteh pada umunya menggunakan alat tangkap hand line  sedangkan nelayan Murante umunya menggunakan alat tangkap Purse seine.  Selain Nelayan Luwu, sumberdaya perikanan Yellowfin Tuna di Teluk Bone juga dimanfaatkan oleh nelayan Kabupaten Bone, Kabupaten Bulukumba, Kabupaten Sinjai, dan Nelayan dari Sulawesi Tenggara.    
Kondisi sumberdaya perikanan Yellowfin Tuna di Perairan Teluk Bone belum banyak dikaji khususnya di Kabupaten Luwu sehingga penulis merasa perlu melakukan kajian mendalam tentang aspek  Biodinamika Populasi Perikanan Yellowfin di Perairan Teluk Bone. Kajian ini diharapkan menjadi dapat menjadi bahan masukan bagi pemerintah setempat dalam pemanfaatan sumberdaya perikanan Yeloowfin Tuna secara bertanggung jawab dan tetap terjaga kelestariannya.



Teleah diterbitkan pada Kololm Opini Harian Palopo Pos Edisi 19 Desember 2018




Selasa, 23 Oktober 2018

PENELITIAN PENDIDIKAN

Ruang lingkup penelitian pendidikan sangat luas karena pendidikan sendiri merpakan bidang kajian yang terkait erat dengan beberapa disiplin ilmu lain sperti psikologi, sosiologi, antropologi, politik, ekonomi dan sebagainya.  Banyak sekali konsep atau teori pendidikan yang dikembangkan denganmendapatkan inspirasi atau berlandaskan berbagai ilmu tersebut.
Penelitian pendidikan sebagaimana penelitian sosialyang lain, mempunyai keterbatasan yang tipikal seperti kompleksnya masalah dan metodologi yang digunakan karena subjekpenelitian yang dihadapi adalah manusia.  Langkah-langkah yang bersifat prosedural dalam aktivitas penelitian pendidikan juga tipikal. langkah seperti mengidentifikasi masalah, memfokuskan masalah,merumuskan masalah, menentukan tujuan dan merumuskan hipotesis merupakan langkah yang tidak dapat dihindari.

Selasa, 02 Oktober 2018

TSUNAMI?

Gempa Bumi di Kota Palu, Doggala dan Sigi yang terjadi pada tanggal 29 september yang diikuti oleh terjadinya Gelombang Tsunami meluluh latahkan sulawesi Tengah khusunya ketiga wilayah tersebut.  Tak bisa disangkali bahwa kejadian ini menyebabkan trauma bagi masyarakat sulawesi Tengah dan sekitarnya.  termasuk masyarakat di Sulawesi selatan dan Sulawesi Barat.  Selasa 2 Oktober 2018 dini hari masyarakat Kabupaten Luwu dan Kota palopo dikejutkan dengan beredarnya berita yang tidak bertanggungjawab melalui Media Sosial  akan terjadi Tsunami  di kedua wilayah tersebut, akibatnya masyarakat memilih mengungsi pada daerah ketianggian seperti Latuppa, Battang, di wilayah Kota Palopo.   Berikut akan dijelaskan apa dan bagai mana proses terjadinya Tsunami

Tsunami adalah istilah yang berasal dari bahasa Jepang yang kini telah menjadi istilah internasional untuk menyatakan gelombang besar yang luar biasa yang datang menyerag tiba-tiba, menghempas ke pantai dan menimbulkan malapetaka yang hebat. Penyebab terjadinya tsunami ada 3 yaitu 
1. Gempa Bawah Laut
2. Tanah Longsor di dalam atau kedalaman laut
3. dan Letusan Gunung Api.
Tidak semua gempa dibawah laut menimbulkan tsunami. Tsunami baru terjadi jika sampai terjadi dislokasi vertikal pada dasar laut. yang biasanya disebabkan oleh gempa kuat yang sumbernya relatif dangkal.  Bila terjadi pahan atau sesar (fault) pada dasar laut, massa batuan dalam jumlah sangat besar amblas tiba-tiba, dan seluruh kolom ar atasnya ikut tersentak jatuh. Akibatnya permukaan laut akan melakukan gerak osilasi naik-turun untuk mencari keseimbangan baru dan timbullah gelombang Tsunami yang kemudian merambat kesegala arah dengan energi yang sangat besar. 
Apabila terjadi longsor di dasar laut, massa batuan pada sisi lerengakan turun menimbuni lereng dibawahnya hingga kolom air diatasnya juga terangkat. akibatnya sama yaitu menimbulkan gelombang Tsunami pula.
Letusan gunung api bawah laut juga dapat merupakan sumber terjadinya tsunami, seperti telah dibuktikan dengan letusan Gunung Krakatau 1883 yang sangat terkenal.
Proses terjadinya Tsunami dapat kita lihat pada link berikut ini https://youtu.be/OWRlgf8mjyU 
semoga Tulisan ini dapat memberikan informasi tambahan tentang Tsunami. 



Minggu, 29 Juli 2018

WILAYAH PENGELOLAAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA

Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia  menetapkan pembagian Wilayah Pengelolan Perikanan Negara Republik Indonesia (WPPRI) dalam rangka optimalisasi pengelolan perikanan pada wilayah perikanan Indonesia. Keputusan tersebut ditetapkan dalam Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Nomor 18/Permen-KP/2014.  Yang dimaksud dengan WPPNRI dalam keputusan tersebut adalah wilayah penangkapan ikan, budidaya ikan, konservasi, penelitian dan pengembangan perikanan yang meliputi perairan pedalaman, perairan kepulauan, laut teritorial, Zona tambahan dan zona ekonomi ekslusif Indonesia.  Pembagian WPPNRI beradasrkan keputusan tersebut terdiri atas 11 wilayah pengelolaan yang  sebagai berikut:
  1. WPPNRI 571 meliputi perairan Selat Malaka dan Laut Andaman; 
  2. WPPNRI 572 meliputi perairan Samudera Hindia sebelah Barat Sumatera dan Selat Sunda; 
  3. WPPNRI 573 meliputi perairan Samudera Hindia sebelah Selatan Jawa hingga sebelah Selatan Nusa Tenggara, Laut Sawu, dan Laut Timor bagian Barat; 
  4. WPPNRI 711 meliputi perairan Selat Karimata, Laut Natuna, dan Laut China Selatan; 
  5. WPPNRI 712 meliputi perairan Laut Jawa; 
  6. WPPNRI 713 meliputi perairan Selat Makassar, Teluk Bone, Laut Flores, dan Laut Bali; 
  7. WPPNRI 714 meliputi perairan Teluk Tolo dan Laut Banda; 
  8. WPPNRI 715 meliputi perairan Teluk Tomini, Laut Maluku, Laut Halmahera, Laut Seram dan Teluk Berau; 
  9. WPPNRI 716 meliputi perairan Laut Sulawesi dan sebelah Utara Pulau Halmahera; 
  10. WPPNRI 717 meliputi perairan Teluk Cendrawasih dan Samudera Pasifik; 
  11. WPPNRI 718 meliputi perairan Laut Aru, Laut Arafuru, dan Laut Timor bagian Timur. 

Jumat, 27 Juli 2018

CABANG ILMU BIOLOGI (Biology)

Biologi berasal dari bios yang berati hidup dan logos berarti membicarakan, ilmu. jadi biologi adalah suatu pengetahuan yang membicarakan seluk beluk masalah kehidupan mahluk hidup, baik tumbuhan, hewan, maupun manusia dan jenis mahluk hidup lainnya.  Akibat perkembangan pengetahuan dan teknologi, biologi mengalamai perkembangan pula sehingga memunculkan cabang-cabang ilmu biologi seperti berikut ini;

  1. Botani;  mempelajari masalah dunia tumbuh-tumbuhan.
  2. Zoologi; mempelajari msalah dunia hewan
  3. Anatomi; mempelajari untaian tubuh suatu organiseme
  4. Fisologi; mempelajari kerja alat-alat tubuh suatu organisme
  5. Embriologi; mempelajari terbentuknya embrio dan pertumbuhannya.
  6. Mikrobiologi; mempelajari jazad renik dan mikroba
  7. Parasitologi; mempelajari hewan kehidupan hewan parasit.
  8. Histologi; mempelajari jaringan tubuh mahluk hidup
  9. Neurologi; mempelajari sistem saraf pada manusia
  10. Ekologi; mempelajari hubungan timbal balik antara mahluk hidup dengan lingkungannya.
  11. Genetika; mempelajari pewarisan sifat-sifat gen dari induk kepada keturunannya.
  12. Patologi; mempelajari masalah penyakit.
  13. virologi; mempelajari masalah virus
  14. bakteriologi; mepelajarai msalah bakteri.